Rabu, 12 Maret 2014

JR (Jurnal Refleksi ) Week 1 # Growth Mindset


Growth Mindset

Secara garis besar tema Week 1 adalah tentang mindset bertumbuh dan pentingnya focus dalam berusaha. Mindset adalah kunci dari keinginan, gerak dan arah langkah kita. Banyak pengusaha mikro dan kecil hanya berjalan di tempat. Ada yang sudah merasa nyaman, ada juga yang tidak ingin menghadapi resiko lebih besar. 

Namun sebagai entrepreneur, kita harus terus bertumbuh. Minggu yang pertama ini akan dibahas tentang bagaimana menumbuhkan keinginan untuk bertumbuh serta perlunya mengatasi hambatan dalam diri yang mengalami kesulitan untuk bertumbuh..

Sub Pokok Bahasan
  • New Mindset for Growth
  • Intentions to Growth
  • Fixed Mindset vs Growth Mindset
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti dan mempelajari materi minggu pertama ini, UC Onliners bisa memperoleh pemahaman tentang bagaimana cara berpikir seorang entrepreneur yang bertumbuh.



Dalam jurnal minggu pertama ini ,kesannya semakin semangat untuk terus belajar dan kedepanya mindset apa yang ayuk terapkan . Disamping percaya diri dan terus teliti dalam segala urusan termasuk berbicara ,sikap dan mental .

Walau baca modul sambil kerja ,bukan berarti patah semangat tetap dilakukan . Kadang sampai malam di saat putra majikan tidur ayuk pun berupaya agar bisa memahami materi yang sudah di siapakan di minggu pertama .

Kenapa kita harus tumbuh ?????

Scale up. Pada waktu yang lalu bagaimana start up, memulai suatu perusahaan yang baru. Sekarang perusahaan sudah ada, tapi kita ingin tingkatkan,memulai suatu perusahaan yang kecil, kemudian scale up menjadi perusahaan yang besar. Umumnya dilakukan oleh orang yang belum punya pengalaman dan tidak punya modal.
 Perusahaan kurang modal, selalu mulai pada yang kecil. Nah, yang kedua, dia punya modal, punya pengalaman, bikin persiapan sekaligus yang besar, dengan modal yang besar. Itulah dua macam tersebut atau ada macam-macam lain yang anda bisa terapkan.

Scale up yang mulai kecil kemudian menjadi besar. Scale up itu ada dua macam. Memulai suatu perusahaan, sudah berjalan, delegasi kepada orang lain. Perusahaan ini membuka suatu bisnisnya yang baru. Jadi, dalam perusahaan itu scale up perusahaan menjadi besar, tetapi lebih dari satu macam usaha. 

Misalnya, kita mempunyai usaha mebel, nah untuk diversifikasi, dan juga untuk scale up, kita membuka perusahaan kelapa sawit. Bisa dua macam.

"Seperti yang diuraikan oleh pak Ciputra, tentang scale up. Contohnya sebuah perusahaan mendelegasikan perusahaannya ke orang lain lalu membuka usaha baru dengan jenis yang berbeda.  

"Sedangkan dari pak Dahlan Iskan, satu hal yang selalu saya ingat dalam usaha itu dibutuhkan kesungguhan. Tekun, fokus dan sungguh-sungguh.

Inget kata pak Dahlan "Jadi pemimpin Apa lagi tiap hari dihujat orang, sudah kerja juga nggak dipuji, berprestasi juga seperti nggak ada artinya. Saya tetep menganggap bahwa jadi pengusaha lah saat-saat paling membahagiakan karena kemerdekaan ada di kita, mau jungkir balik terserah kita, dan pengusaha adalah manusia yang sangat medeka, dan peranannya bagi Negara, pengusaha lebih besar.

Biasanya orang merasa sulit, apa lagi yang harus diperbuat. Apa lagi yang bisa mengembangkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh dipikirkan sing malam, pintu itu terbuka sendiri. Kalau pintu tidak terbuka, sebaiknya kita merenung diri apakah kita yang kurang memikirkan. Jadi intinya adalah sungguh-sungguh.

Saya sering mengatakan bahwa sungguh-sungguh itu seperti emas, ada karatnya. Banyak orang mengatakan, “Saya ini sudah sungguh-sungguh pak, tapi kok tidak berhasil?”.
 Bagi orang yang mengatakan sudah sungguh-sungguh tetapi belum berhasil, itu perlu dipertanyakan, apakah betul dia sungguh-sungguh? Apakah tidak pura-pura sungguh-sungguh? Atau tidak di mulutnya saja sungguh-sungguh? Sebaiknya di-cek tingkat kesungguhan itu.

Tingkat kesungguhan itu seperti emas. Ada 24 karat, ada 22 karat, ada 20 karat, ada 18 karat. Kesungguhan juga begitu. Ada orang bilang sungguh-sungguh, tapi sungguh-sungguhnya tidak 24 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 20 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 22 karat. 

Mungkin sungguh-sungguhnya cuma 18 karat, bahkan mungkin tidak berkarat sama sekali. Nah, jadi tetep sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh itu berbeda, karatnya berbeda, tingkatnya berbeda. Karena itu bagi yang betul-betul sungguh-sungguh, pasti dia berhasil. Karena orang yang sungguh-sungguh itu dari mulai yang jangan  memikirkan yang macam2 dulu

"Menurut bapak Sudhamek, bila usaha kita ingin berkembang, harus mempunyai differentiation. Dimana differentiation ini bisa dari produknya, distribusinya maupun komunikasinya. 
Differentiation ini bukan hanya sekedar perbedaan, tapi perbedaan yang memberikan nilai tambah.  Kalau menurut Sandiaga Uno, untuk proses scale up memerlukan perubahan mindset, lalu keluar dari zona nyaman, dan inovasi.


Dari para Narasumber tersebut, diambil kesimpulan  berdasarkan teori. Dijelaskan bahwa ada 2 lingkaran yaitu berupa keinginan dan kelayakkan. Di tengah-tengah lingkaran tersebut ada yang namanya kehendak. Jadi agar lingkaran kehendak itu besar, maka keinginan juga harus besar. Kelayakkan atau kesanggupan bisa dilakukan dengan memperbanyak informasi yang kita peroleh


Teori selanjutnya oleh pak Nur Agustinus. Beliau menyampaikan  perbedaan antara fixed mindset dan gowth mindset. Orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya juga takut untuk gagal sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah seperti itu, harusnya seperti itu. 

Ini berbeda dengan seorang yang memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu ditempa, artinya dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan lebih .

Pak Nur agustinus  mengatakan bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri sering kita di bayang-bayangi rasa takut gagal, jadi kita gak mau mengambil resiko, itu sebabnya banyak pengusaha mikro yang jalan di tempat, merasa dah nyaman dengan pendapatan yang di peroleh, sehingga enggan utk memajukan usahanya, & kurangnya  pengetahuan tentang entrepreneur 

Semua pengusaha awalnya juga dari kecil & pernah mengalami kegagalan, tapi mereka pantang menyerah
mereka anggap kegagalan mereka sabagai pembelanjaran untuk bisa maju & lebih berhati"utk melangkah ke depan nya & mengembang kan usaha secara scale up

Terimakasih kepada Bpk Nur Agustinus dan Bpk Antonius Tanan ,atas bimbinganya 

Salam Entreprenur 3E
Ayu (^_*)..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar