Rabu, 26 Maret 2014

JR (Jurnal Refleksi ) week 4 # Business Model Innovation


Salah satu kunci mengembangkan usaha adalah inovasi. Inovasi tidak hanya dalam produk saja, tapi inovasi bisa dilakukan dalam segala hal, salah satunya adalah model bisnis.

Ada banyak model bisnis yang inovatif dan bisa menjadi pilihan agar membawa perusahaan lebih memiliki keunggulan serta bertumbuh dengan pesat.

Setelah mengikuti dan mempelajari materi minggu keempat ini, Saya memperoleh pemahaman tentang bagaimana melakukan inovasi untuk mengembangkan usaha. inovasi model bisnis.

Model bisnis menjadi sebuah hal yang penting dalam kesiapan perusahaan menghadapi persaingan. Bisnis model yang efisien akan membuat biaya operasi perusahaan menjadi lebih ringan dan akan membuat perusahaan dalam 'lead Coast

Value Innovation atau yang sering kita kenal sebagai Nilai tambah dalam suatu usaha ini sangatlah penting bagi star up bisnis maupun scale up bisnis. Sering kita jumpai dalam pasar yaitu persaingan harga barang yang semakin ketat.

Tetapi kenapa banyak sekali perusahaan yang masih mampu bertahan dan bahkan semakin berkembang pesat. Setiap usaha yang kita jalankan hendaknya mempunyai keunikan yang membedakan antara produk kita dengan yang lain.

Value innovation ini bisa kita terapkan dalam suatu bidang usaha baik berupa produk dan jasa.

Seperti hal nya yang telah dijelaskan oleh bapak Nur Agustinus dalam kuliah singkatnya, Bahwa Value Innovation tidaklah harus menambah beban beaya akan tetapi dengan mengurangi beaya tetapi bisa diterima oleh pelanggan.

Dalam berentrepreneur selalu dibutuhkan inovasi. Inovasi dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1.      Kategori Konfigurasi.
         Profit model
Inovasikan model bisnis untuk memperoleh keuntungan.
          Jaringan/network.
Inovasikan cara kita membangun network untuk pemasaran produk.
  •  Struktur. Inovasikan struktur organisasi yang dibangun.
  • Proses.Inovasikan standartisasi proses produksi
2.      Kategori Offering. Produk Performance.
Inovasikan produk agar sesuai dengan pasar yang ingin dibuat.            Produk Sistem.
Kombinasi dari inovasi produk dan system produksinya.
3.      Kategori Experience. Service.
Inovasikan pelayanan kita pada pelanggan.Channel.
Inovasikan cara kita berinteraksi dengan pelanggan.Brand.
Inovasikan nama produk yang akan dibuat.Customer Engagement.
Inovasikan produk kita, sehingga konsumen menyukai produk kita.


Menumbuhkan Kreatifitas TAKU TIRU KO "TAMBAH , KURANG ,TIRU , KOMBINASI " 

Dalam bisnis hindari persaingan yang berlebihan. Masuki pasar yang belum ada pesaingnya.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan inovasi nilai, yaitu memberikan nilai tambah dan sekaligus menurunkan harga.

Lankahnya sebagai berikut :
       Ciptakan
Buat produk baru yang belum ada di pasaran.
      Tambah
Tambahkan fungsi/kegunaan produk.
      Kurangi
Kurangi fungsi yang tidak perlu.
      Hilangkan
Hilangkan biaya yang tidak perlu.

Gunakan Takutiruko untuk melakukan inovasi.



Intraprenur Bintang 
Dalam membangun organisasi dibutuhkan pengetahuan, skill, attitude, dan mindset yang benar.Dalam sebuah organisasi jadilah intrapreneur bintang.

 Ciri intrapreneru bintang adalah :
  •  Memiliki Pola Pikir Konstruktif. Yakni mampu memikirkan pemecahan masalah.
  • Memiliki Pola Sikap Positif. Yaitu mampu membuat suasana organisasi menyenangkan.
  •  Memiliki Pola Tindak Produktif.  Proaktif, cepat bertindak.
  • Menjadi Lawan Bicara. Selalu terlibat dalam pencapaian target organisasi.
  • Menjadi Teman Berfikir. Dalam menemukan solusi.
  •  Menjadi Mitra Tindak. Tindakan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai target.
Salam Entreprenur (*_^) 
Semoga bisa untuk difahami dan bermanfaat




Rabu, 19 Maret 2014

Masukkan buat warung mubarok



Masukan dari saya :

  • Lokasi yang dipilih ibu sudah baik,dekat Kampus.Biasanya pelanggan yang datang kebanyakan mahasiswa.
  • Harga dan rasa makanan perlu menjadi perhatian penting.Kebersihan makanan, dan warung juga .
  • Menggatur casflow pengeluaran dan hasil perlu juga dirinci dengan membuat/mengalokasikan dana keluar, dana masuk secara terpisah. 
  • Tampilan menu dibuat lebih menarik, dengan kualitas rasa yang harus terus ditingkatkan; buat daftar menu.
  • Lay out warung diperbaiki, termasuk meningkatkan kebersihan dan kerapihannya, untuk memberi kesan nyaman bagi konsumen, agar mereka betah dan mau datang lagi, serta mengajak teman-temannya.
  • Karena letaknya yang kurang strategis (dibalik gundukan tanah), membuat standing banner atau papan petunjuk yang mudah dibaca di sekitar pagar gedung 
Saran saya untuk menjadi pengusaha mulailah segera mungkin dan terus belajar serta beranilah berinovasi agar terus maju serta yang terpenting jaga semangat dengan mengingat tujuan kita , Siap mengghadapi resiko dan siap untuk semangat tumbuh karena kemauan dan ada tujuan sehingga terus bertumbuh

Salam entreprenur 3E
Ayuk (*_^)..

JR (Jurnal Refleksi ) Week 3 # Resource Management



Resource Management       

Resource Management                                         

Strategi tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan sumber daya yang baik. Kalau kita tidak bisa mengelola sumber daya dengan efektif serta efisien, hasilnya akan tidak optimal. 

Untuk itu, pengenalan akan teori manajemen sumber daya akan diberikan dalam minggu ini serta bagaimana cara berpikir seorang entrepreneur dalam menghadapi situasi yang tidak pasti. 

Minggu ketiga ini juga membahas tentang bagaimana sebuah organisasi juga perlu didukung dengan sumber daya manusia yang entrepreneurial.

Pokok Bahasan
  • Memanfaatkan kekayaan dan alam nusantara
  • Strategi berbasis sumber daya bagi UMKM
  • Pengantar teori efektuasi
  • Pengelolaan keuangan, peningkatan profit dan kapasitas usaha

Setelah mengikuti dan mempelajari materi minggu ketiga ini, UC Onliners bisa memperoleh pemahaman tentang baagaimana prinsip berpikir entrepreneur dan pentingnya pengelolaan sumber daya, baik dari aspek keuangan, sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain dalam mengembangkan usaha.

Adapun  materi  dalam minggu ke 3 ini 
  • Strategi berbasis sumber daya (resource-based strategy) dari ibu Widya Utami Yang prinsipnya adalah ada empat hal yang perlu dikembangkan dalam proses mengembangkan sebuah bisnis usaha kecil atau usaha menengah.

 Empat hal itu adalah :
  1. Pola organisasi dan administrasi yang baik.
  2. Selain memberi masukan dan ide saya juga mendapat pembelajaran seperti biasa dari para mentor handal.
  3. bagaimana sebuah UMKM itu bisa secara adaptif merespon pasar yang selalu berfluktuasi.
  4. budaya organisasi.
Efektuasi Saras D. Sarasvathy 
  • Effectual Entrepreneurship dari Bpk. Nur Agustinus. Lima prinsip dalam teori efektuasi. Kelima prinsip tersebut adalah :
  1. Bird In Hand. Bird In Hand adalah ungkapan dalam lingkungan di Amerika yang berarti tentang apa saja yang dimiliki oleh kita. Apa saja yang ada di tangan kita sebetulnya.
  2. Affordable loss. Affordable loss artinya sejauh mana entrepreneur itu siap menanggung kerugian. Setiap usaha pasti ada resiko. Resiko itu beraneka ragam. Bisa resiko uang, resiko waktu, bisa resiko tenaga, dan sebagainya. Ketika seseorang mau melakukan sebuah usaha, mau mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi, tentunya juga menghadapi resiko yang sama.
  3. Lemonade principle. Lemonade principle itu juga merupakan ungkapan yang ada di Amerika, yaitu ketika hidup terasa seperti lemon, lemon berarti kecut, yang rasanya kecut, buatlah menjadi lemonade. Lemonade itu limun.
  4. Crazy quilt. Crazy quilt yaitu kumpulan dari perca-perca kain yang dijahit sehingga menghasilkan sebuah selimut yang indah. Apa maksud dari crazy quilt ini? Crazy quilt ini adalah kemampuan seorang entrepreneur membangun network dari pihak-pihak yang lain, jadi banyak-banyak pihak seperti pecahan-pecahan perca-perca kain ini dia kumpulkan, dia jadikan satu sehingga berguna buat dia.
  5. Pilot In The Plane. Apa maksudnya? Kita menganggap bahwa hidup kita ini adalah sebuah pesawat dimana kita adalah pilotnya. Maka, kita lah yang menentukan pesawat kita ini mau ke mana.

  • Pengelolaan keunagan dan perluasan usaha dari Bpk. Yusak Anshori.
  1.  Kita harus bisa membedakan mana uang pribadi dan yang mana uang bisnis. Supaya kita bisa menghitung keuntungan kita yang sebenarnya. 
  2. Harus tetap mengontrol keuangan bisnis kita setiap hari. Dan yang terakhir kita jangan puas dengan hasil yang kita punya, pikirkanlah cara untuk mengembangkan bisnis kita.
  • Mengidentifikasi peluang dari pelanggan untuk bertumbuh (2) dari Bpk. Antonius Tanan. Kisah imajiner, tentang kehidupan Joko yang belajar bahwa peluang dari masalah. Lalu peluangnya harus diinovasikan dan kemudian resikonya harus dikelola. Sekarang bagaimana caranya? Praktisnya bagaimana? Dari masalah bisa menemukan peluang.
  • Manfaat kekayaan dan alam nusantara dari Ibu Martha tilaar. Ibu Martha Tilaar memanfaatkan begitu banyak hal yang “gratis” yang mengakar dari keragaman dan kekayaan budaya nusantara lalu mengubahnya jadi solusi kreatif bagi perempuan Indonesia dan dengan cara itu beliau mendirikan dan membesarkan usahanya. 
  • Transformation Trough Intensity, Focus and Consistency dari Bpk. Sudhamek AWS . Sebuah karya itu besar terletak pada hal-hal yang detail. Anda bisa memperhatikan pada hal-hal yang detail kalau anda engage, anda benar-benar terjun aktif. Kalau anda mau engage, Anda mau terjun aktif, itu baru bisa terjadi kalau kita pada akhirnya fokus.  Jadi memang dalam bisnis saya percaya harus fokus. Itu sama. Mau di bisnis, di perjalanan spiritual semuanya butuh fokus.
Dalam jurnal week 3 seperti yang sudah dijelaskan para narasumber ,bahwa kita mulai usaha dari sekala kecil dengan niat sungguh dan tekun . Memilih usaha seperti halnya memilih pasangan hidup ..hehehe . Tetapi klu usaha gagal kita bisa bangun lagi dengan usaha baru .

Dalam buat usaha juga diperhatikan dalam hal keuangan tidak boleh sampur dengan uang usaha sampingan yang lain .menginjak pembelajaran ke 3 ini juga disebutkan bahwa kita juga harus tahu pasion kita untuk buka usaha.

Bapak Antonius Tanan, menyampaikan seorang entrepreneur meneroporng pasar dengan menggunakan panca inderanya. Bagaimana cara seorang entrepreneur menggunakan panca inderanya yaitu dengan mengamati pasar yaitu dengan cara mengamati, bertanya, berdiskusi dan menganalisa. mengapa demikian ? 

Dengan cara melakukan riset secara langsung kepada konsumen tentunya kita akan menemukan masalah dalam usaha yang akan kita kembangkan. Tentunya ini akan membawa kembali kepada peluang baru bagi kita.  
      
Dalam memulai usaha baru terkadang kita akan merasa bimbang, dan selalu bertanya usaha apa yang akan kita lakukan. Jawabnya adalah pada diri kita. Ingat !!!... Mulailah usaha dari passion anda. 

Maksudnya demikian, jika kita ingin memulai usaha ini lihatlah apa yang ada diri kita kemudian siapakah orang orang yang kita kenal, Teori ini bisa kita sebut sebagai Teory efektuasi, Teori ini kita gunakan untuk menghadapi situasi yang tidak menentu pada setiap orang. 

Adapun kita akan mengenal beberapa prinsip dalam teori tersebut antara lain Bird in hand, Affordable lost, Crazy quilt, Lemonate dan juga pilot in the plane.

Prinsip prinsip ini tentunya akan membantu kita dalam memulai sebuah usaha dan dalam pengembangannya.
         

 Terima kasih UCEO salam entrepreneurs 3E

Ayuk (*_^)..




Minggu, 16 Maret 2014

Kisah Penggusaha dari mantan Kernet Bus


Naomi Susilowati Setiono - Pengusaha Batik Lasem Mantan Kernet Bus
Sebelum sukses menjadi pengusaha, Naomi wanita sederhana ini juga pernah menjalani hidupnya sebagai tukang cuci baju, pemotong batang rokok, kernet bus antar kota dan akhirnyaa menjadi pengrajin batik lasem.Kegetiran hidup tak menyurutkan perjuangan Naomi Susilowati Setiono (46) dalam menjalani kesehariannya. Dengan berapi-api, wanita sederhana ini menuturkan kisah hidupnya yang diawali sebagai tukang cuci baju, pemotong batang rokok, kernet bus antarkota, dan akhirnya menjadi pengusaha serta perajin batik lasem.

Hingga tak heran, rekan-rekannya memintanya untuk menjadi ketua cluster batik lasem, yang hingga kini belum diberi nama. Dalam waktu dekat, cluster ini akan dinamai menjadi semacam asosiasi perajin/pengusaha batik lasem.

Semua ini karena kebaikan Tuhan, ujarnya mensyukuri perbaikan hidup yang dialaminya. Meski bukan pengusaha batik nomor wahid di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, perempuan peranakan Tionghoa ini sangat terkenal di dunia perbatikan, khususnya batik lasem.

Jenis batik lasem (atau laseman) yang perkembangannya jauh tertinggal dibanding batik solo dan yogya ini terus digeluti, meski masih menggunakan peralatan tradisional. Naomi yang memimpin Batik Tulis Tradisional Laseman Maranatha di Jalan Karangturi I/I Lasem, Rembang, ini mengerahkan 30 perajin guna mendukung usahanya.

Selain mengemban status single parent, Naomi terkenal aktif sebagai pendeta di gereja setempat. Bahkan, akhir-akhir ini ia disibukkan dengan mengisi seminar maupun pemaparan ke berbagai instansi mengenai seluk-beluk batik lasem.

Ia juga tengah merintis pengaderan perajin batik ke sekolah-sekolah secara gratis. Kalau tidak kami sendiri yang mengader, siapa lagi? Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, ujarnya.

Naomi mengaku pernah melontarkan gagasannya kepada Bupati Rembang Hendarsono (saat itu) untuk menyisipkan cara membatik ke dalam pelajaran muatan lokal. Sayangnya, ide ini tak ditanggapi dan dianggap tidak bisa berhasil.

Akhirnya, ia langsung turun ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan gagasannya itu. Kini, ia masih menunggu tanggapan dari sekolah-sekolah. Jika masalah tempat, saya bisa meminjam balai desa, tak perlu keluar uang, ujarnya.

Meski sangat sibuk, produktivitasnya tak berubah. Setiap bulan Naomi dan rekan-rekan pekerja di tempatnya menghasilkan rata-rata 150 potong batik tulis. Batik-batik bermotif akulturasi budaya Cina dan Jawa ini dikirim ke berbagai daerah, seperti Serang (Banten), Medan (Sumut), dan Surabaya (Jatim).

Naomi menjelaskan, usaha batik yang digeluti sejak tahun 1990 ini merupakan limpahan dari orangtua. Namun, ia tidak semata-mata menerima begitu saja.

Pada tahun 1980, lulusan Sekolah Menengah Apoteker Theresiana Semarang ini mendapatkan masalah sehingga dikucilkan dari keluarga yang saat itu terpandang di wilayahnya. Ditolak dari keluarga yang telah mengasuhnya 21 tahun itu mau tak mau harus diterimanya. Ia pun pindah ke Kabupaten Kudus.

Di tempat ini ia menyingsingkan lengan baju dan bekerja sebagai pencuci pakaian. Tergiur penghasilan yang lebih tinggi, ia pindah sebagai buruh pemotong batang rokok di Pabrik Djarum Kudus.

Karena kurang cekatan, ia hanya mendapatkan penghasilan yang sedikit, Rp 375 per hari. Padahal teman-teman dapat memotong rokok berkarung-karung, bisa mendapat uang Rp 2.000-an, ujar lulusan Sekolah Tinggi Theologia Lawang, Jatim, ini.

Ia hengkang dan berpindah sebagai kernet bus Semarang-Lasem. Singkat cerita, orangtuanya memintanya kembali ke Lasem. Itu pun dengan berbagai cemooh. Saya ditempatkan di bawah pembantu. Mau minta air dan makan ke pembantu. Saya juga tidak boleh memasuki rumah besar, ujarnya.

Perlakuan ini ia terima dengan lapang dada. Sedikit demi sedikit ia mempelajari cara pembuatan batik lasem. Mulai dari desain, memegang canting, melapisi kain dengan malam, hingga memberi pewarnaan diperhatikannya dengan saksama.

Hingga suatu hari, tahun 1990, orangtuanya memutuskan tinggal dengan adik-adiknya di Jakarta. Usaha batik tidak ada yang meneruskan. Dari titik inilah Naomi dipercaya untuk melanjutkan usaha batik warisan turun-temurun ini.

Kesempatan ini digunakan Naomi untuk mengubah sistem dan aturan main bagi pekerjanya. Ia memberi kesempatan kepada perajin untuk menunaikan ibadah shalat. Sesuai kewajiban yang ingin mereka jalankan, saya memberikannya. Ini salah satu sistem baru yang saya terapkan, ujarnya yang pernah bercita-cita sebagai arkeolog.

Suasana kerja juga bukan lagi atasan dan bawahan. Ia menganggap perajin adalah rekan usaha yang sama-sama membutuhkan dan menguntungkan. Jika siang hari turun tangan dalam memproses batik, malam hari digunakannya untuk membuat desain.

Ibu dari Priskila Renny (23) dan Gabriel Alvin Prianto (17) ini masih tetap eksis di dunia perbatikan. Perlahan namun pasti, batik lasem mulai menggeliat dan dilirik kembali oleh para pencinta batik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (23 Januari 2006)

Semoga terinspirasi....

Jumat, 14 Maret 2014

JR (jurnal refleksi ) week 2 # STRATEGI TO GROWTH


STRATEGI TO GROWTH

Strategi adalah cara untuk mengelola secara sistematis untuk mencapai tujuan.Strategi to growth sendiri itu adalah proses kepekaan terhadap peluang yang ditemukan solusinya dengan memelihara modal, kepercayaan, nilai tambah, networking ,win-win solution, kesungguhan, dan kekuatan inovasi-pengambilan resiko, adaptasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
  
Betapa pentingnya strategi bertumbuh itu agar usaha yang telaH dijalankan tidak jalan ditempat atau tidak begitu2 saja , pemilihan strategi yang sesuai di harapkan dapat membawa hasil yang lebih optimal.

Dalam pembelajaran minggu ke 2 ada beberapa macam Modeling strategi Dan pembahasjn yang disampaikan oleh para pengajar,yaitu:

1. Modeling strategi dari pak Dahlan Iskan

Dari yang belilau sampaikan adalah dengan mengambil contoh dari pengusaha yang memulai usaha dari berjualan permen 1 toples sampai punya pabrik permen sendiri lalu merambah ke jasa transportash,pabrik minyak kelapa,dan perdagangan emas.

Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi untuk bertumbuhnya adalah dengan keuletan,menjaga kepercayaan orang lain. Sungguh -sungguh jeli dalam melihat peluang, Melakukan pertumbuhan secara sup by step dan mengembangkan networking.

Kunci sukses itu adalah bisa dipercaya, untuk memulai usaha tidak perlu menunggu modal atau waktu yang tepat, karena dengan mulai dari sedikit demi sedikit dan kita bersungguh-sungguh pasti akan membuka jalan untuk dapat melebarkan usaha.  Modal utama adalah kepercayaan, jika konsumen percaya kepada kita, maka bukan tidak mungkin akan banyak menawarkan peluang-peluang baru.

2. Modeling strategi dari pak Sandiago uno

Beliau mengatakan bahwa terobosan terpenting dalam scaling up adalah dengan mengubah bisnis model.
Menurutnya ada 3 tantangan dalam scaling up,yaitu:
  • Pertama:Acces to human capital

Dimana ini adalah anak tangga pertama yang perlu dilalu untuk bisa melakukan scaling up.menitikberatkan pada people skills human capital tersebut.tanpa kemampuan mengakses human capital teryang mumpuni maka akan susah menscale up bisnis.
  • Kedua: Acces to market

Kalat kita memiliki akres kepada market atau market memiliki environment yang kondusif kepada dunia usaha maka kita akan mampu melakukan scale up itu.tetapi kalau kita jalan ditempat atau tidak berkembang maka kita pasti akan di imbas oleh pesaing kita.
  • Ketiga: Akses kepada capital

Permodalan itu yang menjadi bagian yang tak terpisahkan.scale up tanpa ada akses terhadap capital maka usaha tidak akan bertumbuh.

Sandiaga Uno : Starting up is one thing, but scaling up is the completely different more game.  Tantangan scalling up yang para enterpreneur adalah
Akses Sumber Daya Manusia
Akses kepada Pasar
Akses kepada capital

3. Modeling strategi menurut pak Sudhamek 

Menurut beliau harmonis dengan lingkungan bahkan dengan alam adalah filosofis bisnis yang harus dipegang dalam scalinp up bisnis jangka panjang.
Profit adalah 1 hal yang penting dalam bisnis agar bisa bertumbuh tapi profit orientasi semata dapat membahayakan bisnis dalam jangka panjang oleh karena itu selain profit perusahaan juga harus memberi nilai tambah yang diberikan oleh pesaing , diramping itu perusahaan harus melakukan win-win solution dengan seluruh jaringan bisnis.


Seorang entrepreneur utamanya itu harus membangun bisnis itu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu yang dia yakini kebenarannya. Nilai-nilai itu saya sarankan galilah dari dunia timur. Timur itu lebih khususnya lagi mau cari di Indonesia itu banyak, karena nenek moyang kita itu mewariskan terlalu banyak wisdom

4. Modeling strategi menurut pak Antonius tanan

Menurut beliau bisnis dapat bertUmbuh jika mampu mengidentifikasi peluang.Merujuk dari yang disampaikan pak ciputra bahwa "pelanggan adalah sumber informasi,inspirasi dan inovasi.Ada 3 kata kunci dalam entrepreneurship:
  • Pertama peluang yang didapat dg cara mengubah masalah atau masalah itu jadi peluang.
  • Kedua solusi yaitu dengan menginovasikan.
  • Ketiga resiko dimana harus bisa mengelola,mengecilkan bahkan menghapusnya.

 Sebuah pintu peluang. Mari membangun pintu peluang untuk tumbuh melalui pelanggan.  Ada tiga kata kunci di dalam entrepreneurship. 
Peluang : Peluang kita dapatkan dengan cara mengubah masalah. Masalah jadi peluang
Solusi : Untuk mengembangkan solusi, harus diinovasikan.
Resiko: Resiko harus dikelola, dikecilkan, jika perlu dihapus.


5. Pembahasan tentang daur hidup usaha dari pak Nur Agustinus

Daur hidup usaha itu ada 3:
Pengenalan(introduction)
  • Pertama Yaitu usaha mulai dikenalkan kepada pasar,pelanggan dan            masyarakat.
  • Kedua pertumbuhan (growth) yaitu dIawali dg mulainya perusahaan mdlewati titik impasa atau mulai mendapat untung.mulai melakukan promosi dan marketing.melaktkan pembenahan laporan keuangan agar kelihatan cashflow keuangan.strategi yang dilakukan pada tahap ini bisa dilakukan dg market yang baru atau produk yang baru.
  • Ketiga kematangan (maturity) yaitu diandai dg melambatnya pertumbuhan pasar tetapi pendapatan banyak.perusahaan semakin ahli menghasilkan produk dg biaya yang lebih ekonomis.harus melakukan ekspansi secara gencar dg pendistribusian yang semakin luas agar semakin dikenal brandnya.

Keempat: penurunan (declain)
Yaitu pada tahap ini membuka cabang baru.

Sebagai enterpreneur, kita harus memahami fase-fase dalam bertumbuh : 

Fase start up
Fase perkenalan/introduction
Fase pertumbuhan  : untuk usaha-usaha mikro dan kecil biasanya kita lupa untuk melakukan pencatatan secara disiplin, sehingga kita tidak tahu kapan kita mencapai titik impas.

Fase Kematangan
Fase Penurunan : jika kita tidak melakukan inovasi maka cepat atau lambat akan mencapai fase penurunan, untuk itu kita harus jeli dalam melakukan inovasi pada masa kita mencapai titik fase

pembelajaran yang semakin mengena untuk agar usaha semakin maju dan berkembang yaitu dg membuat strategi2 yang tepat. Semakin mendapat wawasan untuk bertumbuh ketika nanti membuka usaha.



Hasil rangkuman pemahaman dari pembelajaran materi minggu ke 2:

  • Keberhasilan seorang pengusaha selalu berawal dari mindset yang benar yaitu keinginan kuat untuk menjadi besar dan berhasil.Setia dan tekun mulai dari hal yang kecil ,niat sunguh dari mulai awal usaha .

  • Dengan mindset ini maka tidak ada yang namanya kegagalan, melainkan hanya ada dua kondisi yang kita hadapi yaitu sudah berhasil atau belum berhasil.Membangun kepercayaan dari pihak lain juga bisa patner bisnis dengan kastemer
  • Kita harus dapat membulatkan tekad untuk sukses dan membuang segala alasan mengapa kita tidak dapat menjadi pengusaha yang berhasil.Tekun sungguh sungguh serta mantap dan dapat dipercaya yang akan diikuti pintu2 yang terbuka untuk mengembangkan usaha kita
  • Meskipun mulai dengan sesuatu yang kecil namun kesungguhan yang besar membuat kita bertumbuh.Tidak boleh berpikir hanya pada profit tetapi jauh lebih dari itu adalah harus berfaedah bagi semua stakholder artinya bisnis tidak bisa berdiri sendiri tanpa pemasok ,pekerja ,dan pelanggan.
  • Masalah diluar merupakan peluang untuk menjalankan bisnis, masalah didalam adalah peluang untuk belajar menjadi lebih baik.
  • Selalu ada resiko dalam berusaha bagian kita adalah mengambilnya dan meminimalkannya.
  • Setiap tahap pertumbuhan usaha harus dipahami dan dikelola dengan strategi yang tepat. Ketika kita mencapai puncak maka kita harus melakukan inovasi yang baru.
  • Hal penting dalam melakukan scale up diantaranya adalah, memiliki sumber daya manusia yang handal, mengelola pasar yang kondusif dan memiliki kecukupan modal untuk menjalankan dan mengembangkan usaha kita.
  • Untuk berhasil menjadi besar maka kita harus mengenali tantangan dari bisnis yang akan kita terjuni. Dengan memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan dengan lebih baik, ini merupakan potensi untuk dapat mengembangkan usaha kita lebih besar dan lebih cepat.


Salam Entreprenur (*_^)..

Rabu, 12 Maret 2014

JR (Jurnal Refleksi ) Week 1 # Growth Mindset


Growth Mindset

Secara garis besar tema Week 1 adalah tentang mindset bertumbuh dan pentingnya focus dalam berusaha. Mindset adalah kunci dari keinginan, gerak dan arah langkah kita. Banyak pengusaha mikro dan kecil hanya berjalan di tempat. Ada yang sudah merasa nyaman, ada juga yang tidak ingin menghadapi resiko lebih besar. 

Namun sebagai entrepreneur, kita harus terus bertumbuh. Minggu yang pertama ini akan dibahas tentang bagaimana menumbuhkan keinginan untuk bertumbuh serta perlunya mengatasi hambatan dalam diri yang mengalami kesulitan untuk bertumbuh..

Sub Pokok Bahasan
  • New Mindset for Growth
  • Intentions to Growth
  • Fixed Mindset vs Growth Mindset
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti dan mempelajari materi minggu pertama ini, UC Onliners bisa memperoleh pemahaman tentang bagaimana cara berpikir seorang entrepreneur yang bertumbuh.



Dalam jurnal minggu pertama ini ,kesannya semakin semangat untuk terus belajar dan kedepanya mindset apa yang ayuk terapkan . Disamping percaya diri dan terus teliti dalam segala urusan termasuk berbicara ,sikap dan mental .

Walau baca modul sambil kerja ,bukan berarti patah semangat tetap dilakukan . Kadang sampai malam di saat putra majikan tidur ayuk pun berupaya agar bisa memahami materi yang sudah di siapakan di minggu pertama .

Kenapa kita harus tumbuh ?????

Scale up. Pada waktu yang lalu bagaimana start up, memulai suatu perusahaan yang baru. Sekarang perusahaan sudah ada, tapi kita ingin tingkatkan,memulai suatu perusahaan yang kecil, kemudian scale up menjadi perusahaan yang besar. Umumnya dilakukan oleh orang yang belum punya pengalaman dan tidak punya modal.
 Perusahaan kurang modal, selalu mulai pada yang kecil. Nah, yang kedua, dia punya modal, punya pengalaman, bikin persiapan sekaligus yang besar, dengan modal yang besar. Itulah dua macam tersebut atau ada macam-macam lain yang anda bisa terapkan.

Scale up yang mulai kecil kemudian menjadi besar. Scale up itu ada dua macam. Memulai suatu perusahaan, sudah berjalan, delegasi kepada orang lain. Perusahaan ini membuka suatu bisnisnya yang baru. Jadi, dalam perusahaan itu scale up perusahaan menjadi besar, tetapi lebih dari satu macam usaha. 

Misalnya, kita mempunyai usaha mebel, nah untuk diversifikasi, dan juga untuk scale up, kita membuka perusahaan kelapa sawit. Bisa dua macam.

"Seperti yang diuraikan oleh pak Ciputra, tentang scale up. Contohnya sebuah perusahaan mendelegasikan perusahaannya ke orang lain lalu membuka usaha baru dengan jenis yang berbeda.  

"Sedangkan dari pak Dahlan Iskan, satu hal yang selalu saya ingat dalam usaha itu dibutuhkan kesungguhan. Tekun, fokus dan sungguh-sungguh.

Inget kata pak Dahlan "Jadi pemimpin Apa lagi tiap hari dihujat orang, sudah kerja juga nggak dipuji, berprestasi juga seperti nggak ada artinya. Saya tetep menganggap bahwa jadi pengusaha lah saat-saat paling membahagiakan karena kemerdekaan ada di kita, mau jungkir balik terserah kita, dan pengusaha adalah manusia yang sangat medeka, dan peranannya bagi Negara, pengusaha lebih besar.

Biasanya orang merasa sulit, apa lagi yang harus diperbuat. Apa lagi yang bisa mengembangkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh dipikirkan sing malam, pintu itu terbuka sendiri. Kalau pintu tidak terbuka, sebaiknya kita merenung diri apakah kita yang kurang memikirkan. Jadi intinya adalah sungguh-sungguh.

Saya sering mengatakan bahwa sungguh-sungguh itu seperti emas, ada karatnya. Banyak orang mengatakan, “Saya ini sudah sungguh-sungguh pak, tapi kok tidak berhasil?”.
 Bagi orang yang mengatakan sudah sungguh-sungguh tetapi belum berhasil, itu perlu dipertanyakan, apakah betul dia sungguh-sungguh? Apakah tidak pura-pura sungguh-sungguh? Atau tidak di mulutnya saja sungguh-sungguh? Sebaiknya di-cek tingkat kesungguhan itu.

Tingkat kesungguhan itu seperti emas. Ada 24 karat, ada 22 karat, ada 20 karat, ada 18 karat. Kesungguhan juga begitu. Ada orang bilang sungguh-sungguh, tapi sungguh-sungguhnya tidak 24 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 20 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 22 karat. 

Mungkin sungguh-sungguhnya cuma 18 karat, bahkan mungkin tidak berkarat sama sekali. Nah, jadi tetep sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh itu berbeda, karatnya berbeda, tingkatnya berbeda. Karena itu bagi yang betul-betul sungguh-sungguh, pasti dia berhasil. Karena orang yang sungguh-sungguh itu dari mulai yang jangan  memikirkan yang macam2 dulu

"Menurut bapak Sudhamek, bila usaha kita ingin berkembang, harus mempunyai differentiation. Dimana differentiation ini bisa dari produknya, distribusinya maupun komunikasinya. 
Differentiation ini bukan hanya sekedar perbedaan, tapi perbedaan yang memberikan nilai tambah.  Kalau menurut Sandiaga Uno, untuk proses scale up memerlukan perubahan mindset, lalu keluar dari zona nyaman, dan inovasi.


Dari para Narasumber tersebut, diambil kesimpulan  berdasarkan teori. Dijelaskan bahwa ada 2 lingkaran yaitu berupa keinginan dan kelayakkan. Di tengah-tengah lingkaran tersebut ada yang namanya kehendak. Jadi agar lingkaran kehendak itu besar, maka keinginan juga harus besar. Kelayakkan atau kesanggupan bisa dilakukan dengan memperbanyak informasi yang kita peroleh


Teori selanjutnya oleh pak Nur Agustinus. Beliau menyampaikan  perbedaan antara fixed mindset dan gowth mindset. Orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya juga takut untuk gagal sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah seperti itu, harusnya seperti itu. 

Ini berbeda dengan seorang yang memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu ditempa, artinya dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan lebih .

Pak Nur agustinus  mengatakan bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri sering kita di bayang-bayangi rasa takut gagal, jadi kita gak mau mengambil resiko, itu sebabnya banyak pengusaha mikro yang jalan di tempat, merasa dah nyaman dengan pendapatan yang di peroleh, sehingga enggan utk memajukan usahanya, & kurangnya  pengetahuan tentang entrepreneur 

Semua pengusaha awalnya juga dari kecil & pernah mengalami kegagalan, tapi mereka pantang menyerah
mereka anggap kegagalan mereka sabagai pembelanjaran untuk bisa maju & lebih berhati"utk melangkah ke depan nya & mengembang kan usaha secara scale up

Terimakasih kepada Bpk Nur Agustinus dan Bpk Antonius Tanan ,atas bimbinganya 

Salam Entreprenur 3E
Ayu (^_*)..


Senin, 10 Maret 2014

Semangat walau mengejar ketinggalan T100


Dari dapat info pertama T100 tentang pembelajaran on line UCEO sudah nak cepet cepet mau daftar , tpi mikir ttg jawab di organisasi baru tahap di mulai ,jadi harus bisa bagi waktu .

Sebulan lalu ayuk bersama temen-temen bertemu dalam acara di Ms ,yang pada bertanya wah pada ikutan engak ya ,saya jwab takut materinya penuh dan gak sempet gumpulin tugas ,tpi selalu ayuk lihat di status google g.mail Temen -temen selalu buat jurnal T100 .

Saya juga sempet ngintip punya mb sari gunkid sama jurnal nayla .Dan sepertinya saya tertarik untuk selalu untuk membacanya .dan hari ini gak usah banyak tanya langsung daftar dan masuk klas T100

Cerita hari ini ayuk baca postingan dari pak Nur yang masih ada kesempatan untuk menggikuti , walau sudah ketinggalan tapi siap meluncur dengan pesawat ....hehhehe

Ngintip di klas .....
Nanti mlm kelanjutanya apa yg ada di dlm klas...see u

Di dalam klas yg terdiri dari , home ,couerse info ,course materials , vidio ,quizzes ,forum .....
T100 ====& Saat melakukan inovasi model bisnis

Salam Entreprenur
Ayu (*_^)..